Tidak semua orang bisa membeli barang secara tunai (cash). Kadang kala, memiliki suatu barang bisa juga dibeli dengan sistem kredit atau dicicil. Ajaran Islam sendiri tidak melarang membeli barang dengan cara kredit. Asalkan tidak melanggar ketentuan syariah.
BMT Al-Ikhwan dapat membantu anggota yang membutuhkan barang tertentu dengan sistem kredit. Prinsip yang dipakai adalah jual beli dengan diangsur.
Skema akad jual beli di BMT Al Ikhwan dapat digambarkan sebagai berikut:
Seseorang akan membeli suatu barang secara kredit (selanjutnya disebut Pemohon). Pemohon mengajukan permohonan pembelian suatu barang kepada BMT Al Ikhwan. Kemudian BMT Al Ikhwan akan mengadakan wawancara dengan pemohon. Setelah pengajuan disetujui, BMT Al Ikhwan akan menyediakan barang yang dibutuhkan oleh pemohon, setelah membelinya dari toko atau supplier. Setelah barang dimiliki BMT, kemudian BMT menjualnya kepada pemohon secara kredit. Barang dijual sesuai harga perolehan ditambah dengan keuntungan untuk BMT.
Jual beli diwujudkan dengan menandatangani akad jual beli murabahah. Jual beli murabahah adalah jual beli dimana penjual menyebutkan harga perolehan (harga beli + biaya) dari barang tersebut dan dijual dengan tambahan harga (margin)